Sejak saya membuka halaman tanya jawab di https://www.tanyaaja.in/p/petrabarus, salah satu pertanyaan yang sering saya terima adalah seperti di bawah ini:

Saya adalah XXX (nama peran), berumur XX tahun. Saya mendapat tawaran dengan kenaikan XX% (atau penurunan) di kantor baru, tapi bla bla bla (menyebutkan pro dan kontra). Haruskah saya resign?

Jawabannya bisa sangat kontekstual, karena saya tidak mengetahui latar belakang penanya selain dari apa yang mereka sampaikan dalam pertanyaan. Saya tidak mengetahui kondisi keluarga, keuangan, atau kondisi rekan kerja mereka. Untuk bisa memberikan jawaban dan pertanyaan yang cukup membantu, mungkin dibutuhkan lebih dari 10 jam sesi konseling.

Namun, bagi rekan-rekan yang masih bingung, saya akan menawarkan dua kerangka kerja yang sering saya gunakan: 5/25 Rules dan The Regret Minimization Framework.

Kerangka kerja pertama adalah Warren Buffet’s 5/25 rules. Kerangka kerja ini berasal dari nasihat Warren Buffet terhadap pilotnya. Langkah pertama dalam kerangka kerja ini adalah kita harus menuliskan 25 hal yang ingin kita raih secara prioritas. Langkah kedua adalah kita memilih 5 hal yang berada di paling atas. Selanjutnya kita memaksimalkan diri untuk mencapai 5 hal tersebut dan menghindari 20 sisanya hingga yang 5 tercapai.

Ketika kita menghadapi dua pilihan, kita harus mempertimbangkan mana yang akan mempercepat pencapaian lima prioritas kita. Setiap orang memiliki prioritas yang berbeda, karena kita semua memiliki sumber daya yang terbatas: waktu. Misalnya, jika prioritas Anda adalah “ingin menyekolahkan anak ke sekolah bagus” daripada “ingin menjadi profesional yang menguasai teknologi terbaru”, mungkin Anda akan memilih untuk pindah kerja ke perusahaan dengan gaji lebih tinggi dan lokasi dekat sekolah anak, meski teknologinya biasa saja, daripada tetap di perusahaan yang gajinya mungkin tidak stabil tapi selalu mendorong adopsi teknologi baru.

Kerangka kerja kedua yang saya tawarkan adalah The Regret Minimization Framework, yang dibagikan oleh Jeff Bezos. Dalam kerangka kerja ini, saat kita menghadapi pilihan, kita disarankan untuk meluangkan waktu hingga 48 jam untuk berimajinasi. Bayangkan diri kita pada usia 70 tahun dan renungkan kembali keputusan yang telah kita buat. Apakah kita akan merasa menyesal dengan keputusan tersebut? Jeff Bezos menerapkan pendekatan ini saat memutuskan untuk mendirikan Amazon. Dia menyadari bahwa dia akan menyesal jika melewatkan perkembangan pesat internet pada waktu itu.

Saya yakin teman-teman semua bisa mencari tahu dan membaca lebih banyak tentang kedua kerangka kerja di atas. Saya rasa juga banyak kerangka kerja yang lebih banyak yang mungkin lebih cocok untuk teman-teman sekalian. Kalau kalian ingin berdiskusi lebih dalam tentang keputusan kalian sehingga lebih mantap, silakan hubungi saya saja di Telegram saya. Mungkin kita bisa menggali pilihan-pilihan lain yang lebih cocok dengan situasi teman-teman.

Terakhir, selalu ingatlah bahwa setiap keputusan yang kita buat dalam hidup ini pasti membawa konsekuensi. Tidak ada yang benar atau salah, karena setiap orang memiliki jalan dan cerita hidupnya sendiri. Yang terpenting adalah kita selalu belajar dan tumbuh dari setiap keputusan yang kita buat. Semoga kerangka kerja yang telah saya bagikan bisa membantu teman-teman semua dalam mengambil keputusan di masa depan. Selamat berjuang dan tetap semangat!